Chemistry itu ibarat tali penghubung...pegang ujungnya, sementara pasangan memegang pangkalnya...coba saling menarik, jika terasa getarnya, berarti kalian merespon satu sama lain. Ini berlaku juga buat hati. Jika hanya satu pihak saja yang merasakan getarnya, itu seperti merasai cinta yang bertepuk dengan udara, kosong.
Acap kita mendengar cerita sepasang kekasih yang gagal mempertahankan hubungan ke arah yang lebih serius karena merasa tak lagi menemukan kecocokan. Hal yang sama terjadi pula pada sepasang suami istri yang menjalani kehidupan pernikahan belasan bahkan puluhan tahun lamanya, lantas bercerai dengan alasan yang sama. Tidak cocok.
Kekasih atau pasangan tak seperti sepatu yang bisa diganti mengikuti suasana dan cuaca. Jika tak suka, tak cocok, lemparkan ke sudut ruangan, ganti dengan yang lebih cocok pun nyaman di kaki. Lalu, "kalau nggak cocok, kenapa dulu nikah?". Pertanyaan ini lalu menimbulkan jawaban yang dicari yaitu chemistry.
Kata ini tidak berkaitan dengan ilmu kimia, meski dianalogikan sebagai reaksi antara dua unsur kimia yang berbeda. Dalam bahasa awam, tersebutlah chemistry sebagai kecocokan. Seorang SBY sekalipun membutuhkan chemistry itu sebagai salah satu persyaratan yang diajukan dalam menentukan calon wapres, pendampingnya.
Sebuah ketidakccocokan adalah hal yang wajar. Ibarat air dan minyak yang memang tidak akan pernah bersatu. Karena memang tak pernah ada yang sempurna di dunia ini. Namun, chemistry ternyata tak selamanya bisa diandalkan mengikat Anda dan pasangan. Kecocokan itu pun bisa menjadi tak abadi.
Beberapa terlihat pasangan suami istri yang nampak serasi, sebenarnya tengah menyimpan "terasi" dalam pernikahannya. Tinggal menunggu waktu aroma yang keras menusuk itu tercium keluar. Bisa jadi, karena saat saling mengenal dulu, mereka tengah menampilkan sifat-sifat palsu. Chemistry itu terpercik, dan tak bisa dibendung, mengalir kuat menuju hati.
Hm, bicara chemistry pun jadi terasa sangat complicated. Dulu pernah ada dan lalu menguap cepat menjadi tiada. Entah kemana.
Asal-muasal
Jatuh cinta, konon merupakan salah satu perilaku atau keadaan otak yang paling tidak rasional, yang dialami wanita juga pria. Otak mendadak bekerja tidak logis, karena dibekap rasa asmara. Sehingga mata hati pun ikut buta akan segala kekurangan pasangan. Ini keadaan diluar kesadaran.
Perasaan cinta tersebut muncul setelah mata menerjemahkan ketertarikan pada fisik, lalu dari mata, tumbuh perasaan nyaman yang muncul di dalam hati dan memercikkan getar asmara yang lalu ditengarai sebagai lecutan chemistry. Tapi, kenapa chemistry bisa tiba-tiba hilang?
Penyebabnya, karena tali hati yang saling mengikat itu mengendur. Getar-getar cinta yang dulu dirasa, tergerus bersama waktu, dan melemah, lalu hilang bersama cinta yang menguap bersama udara.
Sementara, menurut Joyce Catlett, ahli kesehatan mental dan pengarang buku Sex and Love in Intimate Relationships, daya tarik seksual tidak berhubungan dengan waktu. Chemistry yang tak lagi dirasakan tersebut lebih disebabkan oleh rutinitas yang dijalani bersama pasangan dalam waktu lama, yang terasa semakin membosankan.
Daya tarik seksual itu dipengaruhi oleh munculnya hormon feromon, yang merupakan sinyal bawah sadar yang diproduksi oleh tubuh untuk menarik lawan jenis. Sinyal yang tercium melalu aroma tubuh yang tak berbau terserbut, konon dapat memengaruhi tingkah laku dan emosi seseorang terhadap lawan jenisnya.
Menjaga chemistry
Ingatkah, bahwa Anda dan pasangan adalah dua pribadi yang berbeda namun saling melengkapi? Cobalah kembali mengingat hal tersebut untuk membantu menjaga chemistry itu tetap ada di dalam hati. Karena tak berarti Anda dan dia telah menjadi pasangan sehati, lalu saling 'memaksa' untuk selalu satu suara.
Anda mungkin bisa setuju dengan dia dalam beberapa hal, namun jangan pernah ragu untuk menyampaikan gagasan dan pemikiran Anda. Percayalah, bertukar pikiran dan debat sehat adalah salah satu cara menjaga hubungan dengannya tetap mesra.
Sesekali buat pula dia penasaran dengan bersikap misterius, menantang dan sulit ditebak. Namun, bukan berarti Anda boleh dihalalkan berbohong. Satu lagi, tentang rasa nyaman, konon juga merupakan poin penting dalam menjaga getar positif yang terjalin antara Anda dan dia. Mulailah dengan belajar melihat setiap hal yang dilakukan bersama sebagai hal baru dan menyenangkan.
Dan kamu, bagaimana rasanya saat chemistry itu memercik di dalam hati?
infonya sangat melambungkan hati. thanks ya keep blogging
BalasHapustks pa salapudin....
BalasHapussmg hati kita tetap terjaga, melambungnya jangan ketinggian